Berita Indonesia -- Bangunan di sebuah sekolah asrama agama di kota Pseudo Azo, Jawa Timur, Indonesia, runtuh Senin (29 September), menewaskan sedikitnya tiga siswa, 38 orang terjebak dan puluhan lainnya terluka.
Pada saat kejadian itu, lebih dari 100 siswa di Al Khoziny di Sidoarjo berdoa di ruang doa di lantai bawah gedung yang sedang dilaksanakan untuk memperluas.
Bangunan yang runtuh adalah bangunan tua tiga lantai, dengan proyek ekspansi membangun satu lantai.
Kepala sekolah Laden mengatakan kepada media setempat bahwa saat kecelakaan terjadi, atap bangunan baru saja selesai dituangkan semen dan dia menduga struktur bangunan tidak dapat menahan berat semen dan runtuh.
Saksi saksi mengatakan lebih dari 100 siswa berdoa saat itu, bangunan tiba-tiba runtuh dan bahan bangunan ditekan pada siswa dan pekerja.
Para penyelamat menggali puing-puing itu sepanjang malam dan menyelamatkan 102 orang yang terjebak, tiga di antaranya kemudian dikonfirmasi tewas, sebagian besar luka ringan dan beberapa luka kepala atau patah tulang.
Tim pencarian selamat melanjutkan pencarian orang-orang yang hilang hari Selasa. Juru bicara Badan Pengurangan Bencana Nasional mengatakan setidaknya 38 orang terperangkap di puing-puing.
Tim pencarian dan penyelamat mengatakan lapisan beton dan batu-batu yang berat serta struktur bangunan yang tidak stabil menghambat upaya pencarian dan penyelamatan. Karena khawatir bangunan runtuh lebih lanjut, peralatan berat tidak dikerahkan.
Keluarga siswa berkumpul di dekat tempat kejadian atau rumah sakit dengan kecemasan menunggu berita dari anak-anak.
Abdullah, yang berusia 49 tahun, menunjukkan foto keponakan Rossi di ponsel. Dia berkata, "Aku berlari dan berteriak, 'Rosie, Rosie, jika kau bisa mendengarnya dan bergerak, keluarlah dari sana.' Kemudian anak itu berteriak dari reruntuhan dan berkata dia terjebak. Aku pikir itu Rosie dan bertanya, 'Apakah kau Rosie?' Anak itu berteriak, 'Ya Tuhan, bukan aku, tolonglah aku.'"
Masalah keamanan bangunan di Indonesia telah menjadi kekhawatiran lama. Sebuah rumah doa di provinsi Jawa Barat runtuh pada awal September, menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai puluhan orang.
|